Tuesday, February 5, 2013

Kitab-kitab Sejarah Yang Perlu Diwaspadai!


Berikut beberapa kitab sejarah yang harus diwaspadai:

1. Al-Aghaany (الْأَغَانِي) karya Abu Al-Faraj Al-Ashbahaany. Kitab ini berisi obrolan, syair, dan nyanyian yang dicampuri berita-berita tidak benar.

2. Al-Iqd Al-Fariid (الْعِقْدُ الْفَرِيدُ) karya Ibnu Abdi Rabbih. Kitab sastra ini banyak memuat nukilan-nukilan palsu.

3. Al-Imaamah wa As-Siyaasah (الْإِمَامَةُ وَالسِّيَاسَةُ) yang dinisbatkan kepada Ibnu Qutaibah rahimahullah, tetapi penisbatan ini adalah dusta belaka.

4. Muruuj Adz-Dzahab (مُرُوجُ الذَّهَبِ) atau Taariikh Al-Mas’uudy karya Al-Mas’udy. Kisah-kisah yang dituturkan di dalam kitab ini tidak bersanad. Ibnu Taimiyyah rahimahullah bahkan mengomentarinya: “Dalam kitab Taariikh Al-Mas’uudy terdapat banyak kebohongan. Saking banyaknya, sampai-sampai tidak ada yang mengetahui jumlahnya kecuali Allah Ta’ala. Bagaimana mungkin riwayat dengan sanad terputus dalam sebuah kitab yang terkenal banyak dustanya itu bisa dipercaya?!”[1]

Al-Haafidz Ibnu Hajar Al-Asqalaany juga berkomentar:


وَكُتُبُهُ طَافِحَةٌ بِأَنَّهُ كَانَ شِيعِيًّا مُعْتَزِلِيًّا

“Dan kitab-kitabnya menunjukkan bahwa dia (Al-Mas’uudy) berpaham Syi’ah dan Mu’tazilah.”[2]

5. Syarh Nahj Al-Balaaghah (شَرْحُ نَهْجِ الْبَلَاغَةِ) karya Abdul Hamiid bin Abul Hadiid, seorang Mu’tazilah yang dinilai dha’if oleh para ulama Al-Jarh wa At-Ta’diil. Orang yang mengetahui alasan penyusunan kitab ini pasti akan meragukan diri dan karya penulisnya. Kitab ini disusun demi AL-Wazir bin Al-Alqamy, seseorang yang menjadi penyebab utama terbunuhnya jutaan Muslim Baghdad di tangan bangsa Tartar. Al-Khawanisary menegaskan:

صَنَّفَهُ لِخِزَانَةِ كُتُبِ الْوَزِيرِ مُؤَيِّدِ الدِّينِ مُحَمَّدِ بْنِ الْعَلْقَمِيِّ

“Dia (Ibnu Abul Hadiid) menyusunnya untuk memenuhi lemari (perpusatakaan pribadi) Al-Wazir Muayyid Ad-Diin Muhammad bin Al-Alqaamy.”[3]

Bahkan, banyak ulama Syi’ah yang mencela penulis dan karyanya ini. Al-Mirza Habibullah Al-Khuu’iy mengomentari sosok Ibnu Abul Hadiid: “Orang ini tidak termasuk ahli diraayah (ahli fiqh) maupun ahli atsar (ahli hadits). Pendapatnya kacau dan pandangannya bobrok. Keberadaannya justru memperkeruh kegaduhan. Dia telah menyesatkan banyak orang dan dia sendiri tersesat dari jalan yang lurus.” Adapun mengenai karyanya, Al-Mirza berkomentar: “Tulisannya seperti jasad tanpa ruh. Bahasanya berputar-putar pada kulit dan tidak menyentuh isi, sehingga tidak banyak berfaedah. Kitab ini juga mengandung takwil-takwil yang jauh (dari kebenaran). Tabiat manusia lari menghindarinya, pendengaran pun mengingkarinya.”[4]

6. Taariikh Al-Ya’quuby (تَارِيخُ الْيَعْقُوبِيِّ). Kitab ini dipenuhi riwayat-riwayat mursal, tidak ada sanadnya yang tersambung secara utuh. Penulisnya sendiri adalah seorang yang tertuduh sebagai pembohong.


[1] Minhaaj As-Sunnah An-Nabawiyyah, IV/84
[2] Lisaan Al-Miizaan, V/532
[3] Raudhah Al-Jannaat. Al-Khawanisary, V/20, 21
[4] Lihat Minhaaj Al-Baraa’ah Syarh Nahj Al-Balaaghah, karya Al-Mirza Habiibullah Al-Khuu’iy, I/14, terbitan Daar Ihyaa’ At-Turaats Al-Araby, Beirut.

------------------------------------

Sumber: Hiqbah Min At-Taariikh, Syaikh Dr. Utsman Al-Khamiis
Dibantu dengan terjemahan oleh Syafaruddin, Lc.
Ditulis dan ditata ulang oleh Hasan Al-Jaizy

No comments:

Post a Comment