Tuesday, February 5, 2013

Istilah-istilah Untuk "Al-Hadiits"

Kebanyakan para Muhadditsiin, baik yang termasuk aliran modern maupun yang termasuk aliran salaf, berpendapat bahwa istilah Al-Hadiits, Al-Khabar, Al-Atsar dan As-Sunnah adalah muraadif (sinonim). Walaupun di sana-sini ada ulama yang membedakan, namun perbedaan itu tidak prinsipil. Umpamanya ada suatu pendapat yang membedakan bahwa pengertian Al-Hadiits itu hanya terbatas kepada apa yang datang dari Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam saja, sedang Al-Khabar terbatas pada apa yang datang dari selainnya.

Karena itu, orang yang tekun kepada ilmu Hadits saja disebut sebagai Muhaddits, sedang orang yang tekun kepada Khabar disebut Akhbaary.

Adapula pendapat yang membedakannya dari segi umum dan khusus mutlak, yakni tiap-tiap hadits adalah khabar, namun tidak tiap khabar bisa dikatakan sebagai hadits.

Di samping ada pendapat yang mengatakan, bahwa Atsar itu ialah yang datang dari sahabat, tabi’in dan orang-orang sesudahnya, juga ada pendapat yang mengatakan bahwa istilah Atsar itu lebih umum penggunaannya daripada istilah Hadits dan Khabar. Karena istilah Atsar itu mencakup segala berita dan perilaku para sahabat, tabi’in dan selainnya. (Manhaj Dzawi An-Nadzar, At-Tarmusy, hal.7)

Kebanyakan para Muhadditsiin memperkuat alasannya tentang persamaan keempat istilah tersebut dengan mengemukakan persesuaian maksud dalam pemakaiannya. Misalnya, istilah khabar mutawaatir dipakai juga untuk hadiits mutawaatir. Hadiits Nabawy juga untuk Sunnah Nabawy. Ahli Hadiits maupun Ahli Khabar juga disebut dengan Ahli Atsar (Al-Atsary).


Sumber: Ikhtishar Musthalahul Hadits, Drs. Fathur Rahman

Ditulis dan ditata ulang oleh Hasan Al-Jaizy

No comments:

Post a Comment