تَوَسَّلوا بِجَاهِي فَإِنَّ
جَاهِي عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمٌ
“Ber-Tawassul-lah kalian dengan kedudukanku, karena sungguh,
kedudukanku sangatlah agung di sisi Allah.”
LAA ASHLA
LAHU (TIDAK ADA ASALNYA)!
Sebagaimana
ditegaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Al-Qaa’idah Al-Jaliilah.[1]
Tidak diragukan lagi bahwa kedudukan
Nabi shallallahu alaihi wa sallam sangat tinggi di sisi Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman tentang Nabi Musa alaihis salam,
وَكَانَ عِندَ ٱللَّهِ وَجِيهًۭا
“Dan adalah dia
seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah.” (Q.S. Al-Ahzaab: 69)
Sebagaimana dimaklumi bahwa Nabi
kita, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam lebih tinggi
kedudukannya daripada Nabi Musa alaihis salam. Namun hal itu bukan
berarti kita boleh ber-tawassul dengan kedudukan beliau.[2]
[1]
Beliau berkata dalam kitab tersebut (hal. 275): “Sebagian orang jahil
meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda…dst. Hadits ini
adalah dusta. Tidak ada dalam kitab-kitab kaum Muslimin yang menjadi pegangan
Ahli Hadits, dan tidak disebutkan oleh seorang pun dari Ahli Hadits. Kendati
kedudukan Nabi di sisi Allah lebih agung dari kedudukan para Nabi lainnya.”
[2]
Silsilah Ad-Dha’iifah, Muhammad Nashiruddin Al-Albany, no. 22
------------------------------------
Dari kitab Koreksi Hadits-hadits Dha'if Populer, karya Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As-Sidawi, Media Tarbiyah, cet. ke-3, Desember 2011
Ditulis ulang dengan sedikit perubahan oleh Hasan Al-Jaizy
Nah ini juga sama .....yg punya paham tawassul surati,klo perlu datangi rumah mereka ,ajak dialog dng bahasa yg baik...dst..dst.
ReplyDelete