Saturday, February 2, 2013

HADITS PALSU POPULER: 001 Hikmah Penciptaan Makhluk




لَوْلَاكَ لمَا خَلَقْتُ الْأَفْلَاك

“Seandainya bukan karenamu (Nabi Muhammad), Aku (Allah) tidak akan menciptakan makhluk.”

MAUDHU’ (PALSU). Sebagaimana yang dikatakan Ash-Shaghany.[1] Diriwayatkan Ad-Dailamy dalam Musnad-nya (II/41) dari jalur Ubaidullah bin Musa Al-Qurasyy: Telah menceritakan pada kami kami Fudhail bin Ja’far bin Sulaiman dari Abdus Shamad bin Ali bin Abdullah bin Abbas, dari ayahnya, Ibnu ‘Abbas secara marfu’.

Kecacatan hadits terletak pada Abdus Shamad. Al-Uqaily berkata tentangnya, “Haditsnya tidak terjamin. Dan orang-orang sebelum Abdus Shamad tidak saya kenal!”

Imam Ibnul Jauzy juga meriwayatkan dalam al-Maudhuu’aat (I/288-289), dari Shahabat Salman, lalu berkomentar, “Haditsnya maudhu’.” Dan disetujui As-Suyuthy dalam Al-Alaa’I (I/282). [2]


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, “Ucapan ini bukanlah hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam baik dari jalur yang shahih ataupun lemah! Tidak dinukil seorang pun dari Ahli Hadits, baik dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam atau dari shahabat. Bahkan ucapan ini tidak diketahui siapa yang mengucapkannya.”[3]

Makna hadits ini pun tidak benar, karena bertentangan dengan firman Allah Ta’ala:

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Q.S. Adz-Dzaariyaat: 56)

Ayat ini menegaskan bahwa Allah Ta’ala menciptakan anak Adam untuk beribadah, bukan karena Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

Dan setelah kami meneliti kitab-kitab tafsir para ulama tentang ayat ini, ternyata tidak satu pun di antara mereka yang menafsirkan ayat di atas dengan hadits ini sekali pun untuk membawakan pendapat yang lemah. Seandainya saja hadits ini menjadi pegangan ulama, niscaya akan mereka tampilkan dalam menafsirkan ayat di atas.[4]

Hadits ini sangat populer, sering muncul dan disampaikan oleh para muballigh Indonesia, lebih-lebih pada acara perayaan Maulid Nabi, hampir bisa dipastikan kalau hadits ini akan selalu muncul dalam khutbah atau pidatonya.
Ada kisah menarik tentang hadits palsu ini yang menunjukkan betapa mengakarnya hadits ini di hati masyarakat umum, sampai-sampai dianggap oleh sebagian mereka sebagai ayat Al-Qur’an.

Syaikh Abdurrahman Abdul Khaliq pernah bercerita, “Suatu saat, sekitar tahun 1381 H bertepatan 1960 M, saya pernah menyampaikan ceramah di Masjid An-Nabawy tentang aqidah yang benar mengenai Rasul, lalu ada seorang jama’ah haji yang sudah tua berdiri seraya mengatakan kepadaku, ‘Bukankah Allah telah berfirman,

لَوْلَاكَ لمَا خَلَقْتُ الْأَفْلَاك

 “Seandainya bukan karenamu (Nabi Muhammad), Aku (Allah) tidak akan menciptakan makhluk.” ???’

Aku pun menjawab, ‘Ini bukan ayat Al-Qur’an, bukan juga hadits, dan kandungannya juga tidak benar.’ Lihatlah wahai saudaraku, bagaimana hadits ini begitu populer di masyarakat sampai-sampai dianggap sebagai ayat Al-Qur’an padahal bukan!”[5]




[1] Al-Ahaadiits Al-Maudhuu’ah, hal. 7
[2] Silsilah Al-Ahaadiits Adh-Dha’iifah, Muhammad Nashiruddin Al-Albany, no.282
[3] Majmuu’ Al-Fataawaa, Taqiyuddin ibn Taimiyyah, XI/96
[4] Khashaa’ish Al-Musthafa baina Al-Ghuluw wa Al-Jafaa’, Dr. Shadiq bin Muhammad, hal. 112-113
[5] Al-Fikr Ash-Shuufy fi Dhau’ Al-Kitaab wa As-Sunnah, Abdurrahman Abdul Khaliq, hal. 194

-------------------------------------

Dari kitab Koreksi Hadits-hadits Dha'if Populer, karya Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As-Sidawi, Media Tarbiyah, cet. ke-3, Desember 2011

Ditulis ulang dengan sedikit perubahan oleh Hasan Al-Jaizy

No comments:

Post a Comment