Tuesday, February 5, 2013

Kitab Induk Sejarah: TAARIIKH ATH-THABARY

Taariikh Ath-Thabary adalah kitab terpenting dalam sejarah Islam. Sering sekali penulis sejarah mengutip berbagai peristiwa darinya. Ahlus Sunnah dan Ahli Bid’ah mengutip dan berdalil dengan kitab ini. Lantas, mengapa kitab ini lebih didahulukan daripada kitab-kitab sejarah lainnya?

Menurut saya (Syaikh Utsmaan Al-Khamiis), didahulukannya kitab tersebut didasarkan pada fakta-fakta berikut:

1. Dekatnya zaman penyusunnya, yaitu Imam Ath-Thabary, dengan peristiwa-peristiwa yang dialami oleh para sahabat.

2. Penyusun meriwayatkan semuanya dengan sanad.

3. Kemuliaan penyusun dan tingkat keilmuannya

4. Mayoritas kitab sejarah mengutip riwayat-riwayat darinya.

Jika kandungan kitab Taariikh Ath-Thabary demikian unggul, maka kita bisa saja langsung merujuk pada kitab beliau ketika ingin membaca sejarah tanpa melihat kitab-kitab sejarah lin yang menginduk kepadanya. Akan tetapi, tidak hanya Ahlus Sunnah yang merujuk pada kitab tersebut, tetapi juga para ahli bid’ah yang mengambil apa-apa yang sesuai dengan madzhab mereka. Nah, bagaimanakah sebaiknya menyikapi dua hal yang berlawanan itu? Jawabannya masih terkait dengan keistimewaan kitab sejarah ini, yakni semua peristiwa sejarah yang dinukilkan di dalamnya disertai sanad; jadi kalangan Ahlus Sunnah mengambil sanad Ath-Thabary yang sahih saja, sedangkan ahli bid’ah mengambil semua riwayat baik yang sahih, yang baik, maupun yang buruk, yang penting sesuai dengan hawa nafsu mereka.

Sumber: Hiqbah Min At-Taariikh, Syaikh Dr. Utsman Al-Khamiis
Dibantu dengan terjemahan oleh Syafaruddin, Lc.
Ditulis dan ditata ulang oleh Hasan Al-Jaizy


No comments:

Post a Comment