Di masa kekhalifahan Abu Bakr radhiyallahu anh,
terjadi perbedaan sikap di kalangan Bani Tamim. Hal ini tepatnya pada masa-masa
kemurtadan. Di antara mereka ada yang memang keluar dari agama Islam, ada yang
hanya enggan membayar zakat, ada yang tetap memeluk Islam, dan ada pula yang
ragu-ragu. Ketika itulah Sijah binti Al-Harits At-Taghlibiyyah, seorang Nashrani Arab, datang
dan mengklaim dirinya sebagai Nabi. Dia diikuti oleh bala tentara dari kaumnya
dan sekutu mereka. Dengan pasukan tersebut, Sijah bertekad menyerbu Madinah.
Dan ketika melewati negeri Bani Tamim, dia mengajar mereka untuk mengikutinya,
dan mayoritasnya menyambut seruan itu. Sijah mengadakan perjanjian dengan
mereka untuk tidak melakukan peperangan di antara sesama mereka.
Malik bin Nuwairah membelokkan tekad Sijah dari
menyerang Madinah. Malik mengajaknya untuk menyerang Bani Yarbu’ dan kabilah
lainnya, serta meminta Sijah supaya menunda penyerangan terhadap Madinah.
Kemudian Sijah dan bala tentaranya bermaksud merebut Yamamah dari Musailamah
sang pendusta. Mendengar keberangkatan pasukan Sijah, Musailamah takut karena
ketika itu pasukannya sedang disibukkan oleh peperangan melawan kaum Muslimin.
Perang kecil ini terjadi di antara mereka sebelum
Perang Yamamah berkecamuk. Maka, Musailamah mengutus seseorang untuk mengadakan
perjanjian dengan Sijah. Lalu perjanjian dibuat dengan imbalan setengah tanah
kekuasaan Musailamah akan diberikan kepada Sijah.
Setelah itu, Musailamah mengutus seseorang sebagai
perantara untuk meminta Sijah menikah dengannya. Musailamah berkata, “Izinkanlah
aku menikahimu. Dengan begitu, aku dapat menguasai seluruh Jazirah Arab dengan
gabungan kekuatan kaumku dan kaummu.” Sijah menjawab, “Ya”. Namun, ketika
mendengar kedatangan pasukan Muslim yang dipimpin Khalid bin Walid radhiyallahu
anh, Sijah bergegas kembali ke negerinya dan menetap di Bani Taghlib. Ada
juga yang mengatakan, dia kembali memeluk Islam karenanya. (Al-Bidayah Wa
An-Nihayah, VI/324)
Sumber: Hiqbah Min At-Taariikh,
Syaikh Dr. Utsman Al-Khamiis
Dibantu dengan terjemahan oleh
Syafaruddin, Lc.
Diketik ulang oleh Hasan Al-Jaizy
No comments:
Post a Comment